Post Top Ad

16 January 2017

Rusia, Uni Soviet dan Indonesia

Selamat pagi !

Yaps kali ini kita akan membahas tentang sejarah. Tentunya yang akan disini adalah sejarah tentang Rusia dan Indonesia. Tapi kenapa bawa-bawa nama Uni Soviet?

Hmmm... Bicara tentang Rusia pastinya paradigma orang Indonesia tertuju pada Uni Soviet. Kata kunci yang kebanyakan orang Indonesia tahu adalah "Komunis, atheis, PKI, dan lain sebagainya".

Yah begitulah Indonesia, selama 32 tahun kita telah termakan propaganda rezim orde baru sehingga menutup wawasan kita tentang suatu negara yang jauh di utara sana yang bernama "Rusia".
Sekarang mari kita buka otak, pikiran dan hati kita. Hilangkan paradigma dan stigma-stigma buruk tentang Rusia.

Selama ini kita telah termakan oleh propaganda-propaganda yang dijalankan oleh rezim orde baru, sungguh sangat luar biasa propaganda ini, meski rezimnya telah hilang, tapi bekas propagandanya pun tidak hilang begitu saja.

Baiklah, sebelum kita membahas lebih lanjut, alangkah baiknya kalau kita mengetahui tentang sejarahnya terlebih dahulu, yaitu sejarah (dari abad ke-20) Rusia dan Indonesia dan korelasinya akan dibahas setelahnya.

RUSIA (dari abad ke-20)



Rusia adalah kerajaan! Ya! Kerajaan. Benua Eropa kala itu terbagi atas beberapa kerajaan-kerajaan seperti kerajaan Inggris, Prancis (sudah punah akibat revolusi), Belanda (yang menjajah Indonesia), Spanyol, Portugis, Ottoman, Austria, dan masih banyak lagi termasuk Rusia.

Rusia adalah negara kerajaan yang terletak di timur eropa. Rusia dipimpin oleh seorang raja yang dinamakan "Tsar", ibaratnya kalau di Indonesia kerajaan islam rajanya disebut "Sultan", nah kalau di Rusia disebut Tsar. Kekaisaran Rusia ini merupakan kekuatan yang cukup disegani di eropa kala itu karena wilayah kekuasaannya yang luas dan juga sejarahnya yang heroik karena (dulu) berhasil mengalahkan invasi kerajaan Prancis yang kala itu dipimpin oleh Napoleon yang ditakuti oleh kerajaan-kerajaan lain di eropa. Rusia ini bukanlah negara atheis, negara ini adalah negara yang cukup agamis dengan mayoritas penduduk menganut kristen orthodox.

Di tahun 1905, terjadi sebuah perang di wilayah ujung timur Rusia, perang itu adalah perang melawan JEPANG! Ya! Jepang adalah negara kerajaan juga yang merupakan kekuatan tak terduga dari asia.

Jepang berhasil mengalahkan Rusia, inilah yang menyebabkan bangkitnya semangat negara-negara di asia afrika. Akibat kekalahan itu kekuatan Rusia semakin menurun di mata dunia. Sedangkan di dalam negara terjadi beberapa konflik internal yang menyebabkan kerajaan ini semakin terpuruk.

Tahun 1914 keadaan eropa semakin memanas hingga akhirnya terjadi perang dunia 1. Rusia sebagai negara besar tentunya turut berpartisipasi dalam perang ini melawan aliansi blok sentral (Jerman CS).
Keadaan internal Rusia sendiri sangatlah parah ditambah dengan perang dunia 1 yang membuat masyarakat Rusia semakin sengsara.

Akibat perang dunia 1, keadaan Rusia semakin memburuk. Rakyat sengsara sedangkan para bangsawan dan tsar masih bisa hidup enak. Inilah yang menyebabkan kerajaan ini berada di ujung tanduk karena permasalahan internal dan eksternal yang cukup kompleks.

Tahun 1917 Terjadi sebuah revolusi, yang pertama di bulan februari dan dan yang kedua di bulan oktober, revolusi februari ini berhasil menggulingkan tsar dan didirikanlah pemerintahan sementara. Kemudian terjadi revolusi lagi pada bulan oktober, revolusi yang paling dahsyat dalam sejarah Rusia adalah revolusi oktober 1917. Dimana kaum bolshevik yang terdiri dari buruh dan tani berhasil menguasai negara dengan dipimpin Vladimir Lenin, inilah awal berdirinya Uni Soviet dan kekuatan komunisme di dunia. Revolusi ini menjadi bukti bahwa kesewenang-wenangan seorang raja bisa dikalahkan oleh rakyat jelata.

UNI SOVIET



Uni Soviet adalah sebuah negara republik yang menganut Marxisme-Leninisme yang didirikan dan dipimpin oleh Vladimir Lenin sampai dia mati. Uni Soviet adalah negara terbesar di dunia, hingga sekarang tak ada negara lain yang daratannya seluas negara ini. Dasar dari Uni Soviet adalah sosialisme. Perang dunia 1 mengakibatkan dampak yang sangat buruk dan juga trauma bagi seluruh masyarakat eropa. Seluruh negara di eropa termasuk Rusia yang sekarang berubah menjadi Uni Soviet berusaha memperbaiki kondisi negara di berbagai bidang untuk kembali menstabilkan kondisi negara dengan sistem sosialismenya.

Wilayah Uni Soviet sangatlah luas, terbentang dari laut bering (dekat alaska) di ujung timurnya, hingga wilayah eropa timur di ujung baratnya, kutub utara di utara, kemudian RRT, balkan, laut kaspia di selatan. Sungguh luas sekali negara ini. Luas Uni Soviet melebihi luas Rusia yang sekarang. Negara ini terdiri dari beberapa negara bagian seperti RSFS (Republik Sosialis Federasi Soviet) Rusia, RSS (Republik Sosialis Soviet) Ukraina, RSS Uzbekistan, RSS Kazakhstan dan masih banyak beberapa negara satelit lainnya yang tergabung dalam Uni Soviet dalam wilayah tersebut.

(Pada akhir kehancuran Uni Soviet negara-negara satelit ini pecah menjadi negara yang merdeka sendiri)

Uni Soviet terus memperbaiki situasi pasca perang dunia 1 dibawah pimpinan Lenin yang diktator hingga akhir kematiannya, kemudian digantikan oleh Joseph Stalin yang juga diktator. Uni Soviet menjadi simbol kekuatan baru bagi eropa dan dunia. Uni Soviet di bawah pimpinan Stalin menjadi momok menakutkan bagi negara lain seperti Inggris, Jerman, Prancis dan beberapa negara lainnya. Bukan hanya itu, paham komunisme pun perlahan mulai menyebar dan berkembang ke negara-negara lain diluar Soviet.

Stalin yang dijuluki "si tangan besi" ini memimpin Soviet menjadi negara industrial yang maju, kehidupan perekonomian Soviet di era Stalin mengalami kenaikan, tetapi kehidupan politik pada masa itu sangatlah suram. Stalin memerintah sangat diktator sehingga siapapun yang bertentangan dengannya akan langsung dimusnahkan, atau dijebloskan ke gulag (kamp konsentrasi, kalau yang main Call Of Duty Modern Warfare 2 pasti tahu kamp gulag ini) sehingga tidak ada lawan politik ataupun oposisi yang berani menentang Stalin si tangan besi secara gamblang saat itu. Kehidupan beragama pun tidak diperhatikan, agama bukanlah hal penting bagi negara. "Agama adalah candu rakyat" kata Karl Marx, ya karena ideologi negara ini adalah komunis jadi kehidupan beragama tidak terlalu diperhatikan oleh pemerintah. Agama hanya akan mengganggu kegiatan negara. Terdengar rumor juga bahwa orang-orang yang kelihatan melakukan kegiatan keagamaan akan dihabisi. Jadi, kurang tepat kalau kita menyebut Soviet = atheis, sebenarnya masyarakat Soviet memiliki agama. Hanya saja karena terdapat ketakutan tersendiri bagi masyarakat untuk menjalankan kegiatan beragama. Tidak menjalankan kegiatan keagamaan bukan berarti menjadi atheis bukan? atau malah jadi kafir? :v entahlah, tergantung pada sudut pandang masing-masing.

Komunisme adalah ideologi, atheisme adalah teologi. Jadi kita harus bisa membedakan keduanya.

Di tahun 1939 terjadi perang dunia 2. Kekuatan Jerman bangkit kembali setelah kekalahannya pada perang dunia 1. Jerman yang dipimpin Adolf Hitler berhasil menguasai Polandia dengan cepat, Polandia merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan Soviet. Hal ini mengakibatkan Soviet harus siap siaga menghadapi perang lagi. Tetapi Jerman membuat perundingan dengan Soviet untuk tidak saling menyerang. Perjanjian ini hanyalah akal-akalan Jerman agar dapat fokus menguasai daerah di wilayah baratnya seperti Prancis, Belanda, Belgia, dsb. Pada akhirnya Jerman mengkhianati Soviet dan menyerang Soviet dalam operasi barbarossa. Operasi barbarossa ini berhasil dilakukan Hitler hingga masuk ke kota-kota di Soviet.

Jerman tidak belajar dari Perancis yang saat itu menyerang Rusia dibawah pimpinan Napoleon. Musim dingin di Rusia sangatlah mengerikan sehingga memaksa pasukan nazi untuk bertahan atau mundur. Pasukan tentara merah yang sudah terbiasa menghadapi musim dingin seperti itu berhasil memukul mundur pasukan nazi sebelum menyentuh ke Moskow. Hingga akhirnya tentara merah soviet berhasil memukul mundur pasukan nazi hingga ke Berlin.

Blok sekutu (USA, Soviet, Inggris, Prancis,dkk) berhasil mengalahkan Blok sentral (Jerman, Italia dan Jepang). Di akhir perang dunia 2 tahun 1945, munculah 2 kekuatan besar yang menjadi kiblat dunia yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. 2 Kekuatan besar ini terus berseteru dari tahun 1945an sampai bubarnya Uni Soviet. Perseteruan inilah yang dinamakan "Perang Dingin".

Perang dingin inilah yang menjadi akar permasalahan dimana Indonesia menjadi negara baru yang terjebak diantara blok barat dan timur. Kekuatan USA dan Uni Soviet sangatlah besar dan mereka berlomba-lomba dalam memperebutkan dominasi dunia. Indonesia termasuk negara yang sangat strategis untuk diperebutkan. Perang dingin ini sangat sarat akan kepentingan 2 negara adidaya tersebut.

Pada era perang dingin inilah terjadi hubungan yang cukup dekat antara Soviet dan Indonesia, Uni Soviet kala itu dipimpin oleh Nikita Krushchyov sedangkan Indonesia dipimpin Sukarno.

Perang dingin ini menyebabkan beberapa perang saudara dan konflik yang menegangkan yang melibatkan Uni Soviet dan USA didalamnya secara langsung dan tidak langsung, beberapa negara yang berkonflik diantaranya adalah :
-Korea Utara (didukung Soviet) dan Korea Selatan (didukung USA) yang sampai sekarang masih berkonflik,
-Jerman Barat (didukung USA) dan Jerman Timur (didukung Soviet) yang sekarang sudah menyatu dengan dihancurkannya tembok Berlin,
-Vietnam Utara (didukung Soviet) dan Vietnam Selatan (didukung USA) yang sekarang sudah menyatu dengan kekalahan USA yang mengintervensi secara langsung rakyat Vietnam. Jika kita melihat film Rambo, ini adalah film untuk menutup malu Amerika Serikat karena kekalahannya melawan Vietnam,
-Dan beberapa negara lainnya termasuk Indonesia juga


INDONESIA

Indonesia baru menjadi negara merdeka setelah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebelumnya wilayah kepulauan ini disebut Hindia Belanda yang telah dijadikan koloni oleh Belanda selama kurang lebih 3,5 abad, kemudian Hindia Belanda diduduki oleh Jepang dalam perang dunia 2 sejak 1942-1945.

Sebagai negara yang baru merdeka pasca perang dunia 2, Indonesia tentunya belum memiliki kestabilan politik dan ekonomi. Tahun 1948 perpolitikan dan perekonomian Indonesia masih terpuruk akibat perang mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda dan sekutunya. Pada tahun ini pula datang seorang tokoh yang bernama Muso (orang Indonesia) yang baru datang dari Uni Soviet membawa ideologi komunisme ke Indonesia dengan Partai Komunis Indonesia nya dan kemudian berafiliasi dengan Amir Syarifuddin (mantan perdana mentri) mendirikan Republik Soviet Indonesia.

Sebelumnya Partai Komunis Indonesia (dulu disebut ISDV) ini telah dibekukan oleh pemerintah Hindia Belanda karena telah melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Hindia Belanda tahun 1926.

Republik Soviet Indonesia ini merupakan suatu bentuk pemberontakan yang biasa kita sebut dengan peristiwa PKI Madiun 1948. Akhirnya presiden Sukarno memerintahkan untuk menumpas pemberontakan itu dengan Gerakan Operasi Militer hingga Muso dan Amir berhasil ditangkap.

Tahun 1950an adalah tahun dimana perpolitikan Indonesia sedang panas-panasnya karena sistem demokrasi liberal. Berbagai parpol bebas bersuara dan berpendapat sehingga kabinet yang ada jatuh bangun pada masa ini. Ideologi-ideologi yang ada pun sangatlah banyak mulai dari yang kiri hingga kanan semua serba ada pada masa ini.

Pada masa ini pula Indonesia membangun kekuatan politik luar negerinya, dengan politik bebas-aktif nya Indonesia menjadi negara netral yang cukup disegani sebagai negara baru. Konferensi besar-besaran (Konferensi Asia Afrika) dilangsungkan di Indonesia dengan Indonesia sebagai pelopor dan tuan rumahnya. Konferensi yang dilangsungkan di Bandung ini menarik perhatian dunia, bukan hanya negara asia afrika saja, tetapi juga negara-negara adidaya. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi negara yang harus diperhitungkan keberadaannya.

Sebagai negara netral tentunya negara blok barat dan timur tertarik untuk memperebutkan Indonesia menjadi sekutunya. Berbagai cara pendekatan dilakukan untuk membujuk Sukarno.

Presiden Sukarno pernah diundang ke Uni Soviet oleh Nikita Krushchyov. Dalam kunjungan tersebut Sukarno mengunjungi kota Leningrad (sekarang Sankt Petersburg) dan melihat sebuah masjid. Tapi ternyata bangunan tersebut adalah gudang. Memang benar itu masjid tetapi dialihfungsikan menjadi gudang. Melihat hal ini Sukarno meminta kepada Kruschyov untuk mengembalikan fungsi bangunan tersebut menjadi tempat beribadah umat islam. Akhirnya Krushchyov menyanggupinya dan sampai sekarang  masjid yang indah tersebut masih ada di kota Sankt Petersburg dengan nama masjid biru atau orang Indonesia biasa menyebutnya dengan masjid sukarno.

Masjid Biru St.Petersburg
Tahun 1959 Indonesia mengubah sistem demokrasi liberal menjadi demokrasi terpimpin karena demokrasi liberal dianggap telah gagal dan tidak sesuai, perubahan sistem ini mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Indonesia pun dianggap condong ke kiri karena kedekatannya dengan Soviet dan dengan propaganda anti baratnya. Memang Indonesia memiliki luka yang dalam akibat kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan oleh barat (Belanda) dalam waktu berabad abad. Ditambah lagi dengan adanya poros Jakarta-Peking-Pyongyang-Moskow yang membuat Indonesia terlihat bukanlah negara netral lagi.

Krushchyov dan Sukarno


Tahun 1963an keadaan kembali memanas. Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia yang merupakan boneka barat (Inggris) dan berkonfrontasi dengan Belanda yang masih berada di Irian Barat (Papua) untuk membebaskan Papua dari cengkraman Belanda. Kemudian ditambah dengan pengangkatan Presiden Sukarno menjadi presiden seumur hidup dan perekonomian yang mengalami inflasi tinggi membuat kondisi di hampir segala baik eksternal maupun internal Indonesia semakin buruk.

Tahun 1965 adalah puncak ketegangan dimana terjadi sebuah peristiwa yang disebut dengan Gestok atau Gestapu atau G30S/PKI. Peristiwa inilah yang menjadi peristiwa yang paling diingat oleh masyarakat Indonesia dan peristiwa bersejarah ini sampai sekarang masih benar-benar belum bisa terungkap dengan jelas. Terdapat banyak teori dan konspirasi tetapi kita tidak akan membahas tentang peristiwa ini, terlepas dari berbagai konspirasi seperti PKI, Sukarno, Suharto, CIA, hingga konspirasi Wahyudi Mamarika dan sebagainya. Peristiwa G30S ini masih belum bisa dibuktikan dengan jelas kebenarannya dan sampai sekarang yang kita gunakan dalam buku-buku pelajaran sejarah adalah peristiwa versi pemerintah.

Peristiwa inilah yang menjadi titik balik berakhirnya komunisme dan blok timur di Indonesia.

Tahun 1966 terjadi demonstrasi besar besaran yang dilakukan oleh mahasiswa yang menuntut TRITURA (Tri Tuntutan Rakyat), yang dimana dalam salah satu poinnya terdapat tuntutan untuk membubarkan PKI dan ormas-ormasnya. Inilah pernyataan bahwa ideologi dan sistem komunisme ditentang dan ditolak oleh mayoritas rakyat Indonesia. Kemudian poin ini direalisasikan oleh Suharto selaku pemegang surat perintah sebelas maret untuk mengamankan keadaan karena saat itu keadaannya tidak terkendali (chaos).

Terlepas dari konflik dan intrik politik negara ini pada saat itu, pada akhirnya PKI dan underbownya dan segala hal-hal yang berbau marxisme-leninisme menjadi hal terlarang di Indonesia sampai sekarang. Hal ini diatur dalam TAP MPRS No.XXV dan ini masih berlaku sampai sekarang.

Setelah Sukarno digantikan oleh Suharto, propaganda anti komunisme terus dilakukan oleh pemerintah saat itu demi menjaga stabilitas dan keamanan negara. Hubungan diplomatik dengan negara-negara blok timur seperti Soviet dan Tiongkok dibekukan, dan Indonesia sukses menjadi........... swasembada pangan :v

Yang disayangkan adalah mengapa propaganda itu terlalu berlebihan hingga menutup wawasan masyarakat. Bukan hanya wawasan tentang ideologi yang dilarang, tetapi juga tentang seni, sastra dan bidang lainnya sehingga pengetahuan kita terhadap negara-negara komunis dan mantan komunis sangatlah minim.

Kita tidak akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana Indonesia pada masa orde baru ini karena kita semua sudah tahu bagaimana.

----------------

Itulah akhir dari hubungan Indonesia dengan Rusia (Soviet) saat itu. Lalu bagaimana dengan Rusia itu sendiri?

Perang dingin masih berlangsung di tahun 1970an hingga akhir 1980an. Indonesia sudah merasakan bagaimana ganasnya perang dingin ini. Masih banyak negara lain yang berkonflik selain Indonesia. Perang ideologi ini bukanlah hal yang mudah dan murah. Demi memperebutkan dominasi dunia segala cara dilakukan, bahkan dengan mengorbankan rakyat sendiri. Komunisme dan liberalisme terus didengung-dengungkan di berbagai belahan dunia.

Senjata demi senjata dibuat dan dikembangkan, perlombaan antara barat dan timur diberbagai bidang ini secara tidak sengaja telah mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga tercipta beberapa alat yang membantu kehidupan manusia, tetapi disisi lain menciptakan suatu ketakutan yang luar biasa.

Biaya perang inipun tidaklah murah. Perekonomian Soviet perlahan mengalami kemunduran, negara-negara satelit perlahan-lahan mulai ingin melepaskan diri. Uni Soviet negara yang dijuluki dengan "tirai besi" ini mengalami krisis, hingga pemimpin Soviet saat itu Mikhail Gorbachev berupaya memperbaiki kondisi dengan kebijakan Glasnost (Keterbukaan Politik) dan Perestroika (Restrukturisasi Ekonomi).

Kekuatan Uni Soviet sebagai negara adidaya tidak bertahan lama akibat krisis di hampir berbagai bidang. Pada akhirnya Uni Soviet resmi bubar pada tahun 1991. Negara-negara satelit yang tadinya tergabung dalam Uni Soviet melepaskan diri menjadi negara yang merdeka. Rusia merupakan negara dengan cakupan wilayah yang paling luas dibanding negara lainnya, Rusia juga mewarisi beberapa peninggalan dari Uni Soviet.

FEDERASI RUSIA


Pasca Uni Soviet bubar, Rusia menjadi negara federasi dan bukan negara komunis lagi. Begitupun dengan negara satelit lainnya. Negara-negara ini sibuk menata ulang dan memperbaiki kondisi negaranya masing-masing dengan caranya dan sistemnya sendiri, yang jelas komunisme sudah berakhir di Rusia dan sekitarnya.

-Apakah komunisme masih ada di Rusia yang sekarang?
Masih, masih ada partainya, tetapi tidak terlalu banyak pendukungnya seperti dulu.

-Apakah Rusia atheis?
Kaga njeng! dasar kapir lo

-Bagaimana nasib komunis diluar Rusia?
Setahu saya, masih ada negara yang saat ini masih mempertahankan pemerintahan diktator ala komunisnya, yaitu Korea Utara.

-Cina gak komunis gan?
Cina itu kapitalis besar, ah lo gimana seh. Liat tuh barang2 lu kebanyakan made in mana

-Ooo gitu ya gan
Iya gitu kurang lebihnya, nanya yg bener napa?

-Hehe, gimana kehidupan negara Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet?
Federasi Rusia terus memperbaiki kondisi negara di berbagai sektor, yang jelas sistem dan ideologi komunisme seperti di zaman Soviet sudah tidak digunakan lagi.

Jadi kesimpulannya Rusia ya Rusia, Soviet ya Soviet. Kalau sebelum tahun 1991 Ukraina, Kazakhstan, Uzbekistan,dkk juga termasuk Uni Soviet. Kita harus bisa membedakan dulu dan sekarang. Sekarang kita hidup di abad ke-21 dimana Uni Soviet sudah tidak ada. Sekarang sudah tidak ada yang namanya Rusia komunis, negara-negara di eropa timur sudah menjadi negara yang merdeka sendiri yang memiliki kedaulatannya masing-masing.

Komunisme sudah hampir tidak laku lagi di dunia ini (kecuali di Korea Utara, karena negara itu punya dunia sendiri), bahkan negara tempat kelahirannya pun sudah tidak menggunakan sistem ini. Tiongkok sebagai negara komunis terbesar ke-2 pun juga sudah tidak sepenuhnya menggunakan sistem ini. Komunisme adalah ideologi, ideologi adalah ide atau gagasan dari buah pemikiran manusia. Karl Marx merupakan peletak dasar dari ideologi ini, karena ideologi ini berdasar sosialisme. Karl Marx (Marxisme) + Vladimir Lenin (Leninisme) = Komunisme. Komunisme juga banyak alirannya seperti Maoisme, dsb. Komunisme merupakan salah satu cabang ideologi sayap kiri (yang berdasar sosialisme), masih banyak ideologi lain yang berdasar sosialisme. Pancasila sila ke-5 pun merupakan sila yang berdasar sosialisme.

Tidak ada yang salah dalam sebuah ideologi, karena ideologi hanyalah sebuah pemikiran. Yang salah adalah tindakan yang dilakukan untuk menjalankan ideologi tersebut. Komunisme jelas bertentangan dengan Pancasila walaupun terdapat kesamaan dasar sosialis. Ideologi yang berbahaya adalah ideologi yang dipaksakan yang dilakukan dengan cara radikal untuk menjalankannya.

Hubungan Rusia dengan Indonesia yang sekarang pun sudah membaik, berbagai kerjasama diberbagai bidang dilakukan untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara ini. Sejarah yang pahit telah dirasakan kedua bangsa ini, sejarah adalah masa lalu, sekarang adalah masa depan. Pahitnya masa lalu tak akan terulang di masa depan apabila kita belajar dari sejarah.

Federasi Rusia sekarang telah tumbuh menjadi negara yang kuat, setelah keterpurukan pasca runtuhnya Soviet perlahan negara ini mulai membangun dan memperbaiki negerinya kembali.

Kemajuan sebuah negara bukan hanya bagaimana pemerintahnya saja, tetapi bagaimana rakyatnya juga. Semoga negara kita tercinta ini dapat menjadi negara maju di masa yang akan datang.

-Masa kapan gan?
Masa bodo njeng!

Begitulah kisah dari kedua negara ini, kita jangan mau dibodohi oleh media yang menyebarkan hoax. Dan jangan terlalu percaya juga dengan tulisan saya ini. Pahami dan kaji terlebih dahulu agar kita dapat mengerti maksud secara keseluruhan tulisan ini.

Tidak heran jika beberapa penduduk Indonesia masih paranoid dengan Rusia, Soviet, komunis, palu arit dan sebagainya. Maka dari itu tumbuhkanlah minat akan membaca, karena dengan membaca wawasan kita akan terbuka. Sedih juga jika melihat fakta bahwa Indonesia adalah negara yang rendah minat membacanya :'(

Saya mohon maaf apabila ada kesalahan, kritik dan saran masih sangat dibutuhkan. Silahkan tulis keluh kesah dan desah di kolom komentar. Terimakasih :*

-----

REFERENSI

Web
google.com
id.wikipedia.org
brainly.co.id
merdeka.com
kaskus.co.id
artikeltop.xyz

Buku
Catatan Seorang Demonstran (Soe Hok Gie)
Menempuh Jalan Rakyat (D.N. Aidit)
Bumi Cinta (Habiburrahman El Shizary)
Buku Sejarah SMA Kelas XI & XII Kurikulum 2013
11:16 / by / 2 Comments

2 comments:

Anonymous said...

berbobot banget gan tulisannya :)

Anonymous said...

kapir lu min :v